Minggu, Mei 10, 2009

Jumat, Februari 27, 2009

Analisis Swot Pada LPI

ANALISIS SWOT PADA

LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

Oleh : Komarudin

Pendahuluan

Jika anda ingin berhasil, jangan takut untuk berpikir besar tapi untuk itu mulailah bertindak berdasarkan tujuan. Sering kali kita sebagai manusia melewatkan hal-hal yang semestinya kita lakukan dan melakukan hal-hal yang mestinya kita lewatkan. Hal ini terjadi karena sebagian besar kita lupa untuk merumuskan tujuan dari setiap langkah yang kita ambil sehingga seringkali kita tersesat ditengah perjalanan dan hanya berputar-putar. Prinsip ini juga berlaku dalam organisasi. Untuk membangun sebuah organisasi ataupun menjalankannya dengan membuat program-program setiap organisasi harus merumuskan jati dirinya dan memetakan diri dan lingkungannya. Selalu dibutuhkan upaya untuk memusatkan konsentrasi organisasi pada satu atau beberapa bidang tertentu. Hal ini akan memudahkan organisasi untuk melihat apa yang diinginkannya, bagaimana cara mencapainya dan melakukan evaluasi sejauh manakah hal tersebut terlaksana.

Semua proses ini dapat kita sebut sebagai proses manajemen. Proses ini adalah proses yang holistik, melibatkan banyak sisi yang akan saling berinteraksi. Sebagai langkah awal dari proses ini langkah teknis yang dapat kita pelajari adalah bagaimana kita mampu memetakan masalah dengan sebuah metoda analisa tertentu dan metoda tersebut adalah analisa SWOT, yang disusul dengan perumusan bagian jati diri yaitu visi dan misi organisasi. Sebagai bagian dari sebuah proses yang holistik proses ini hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral dari proses manajemen

Pengertian Analisa SWOT

SWOT adalah singkatan yg diambil dari huruf depan kata Strength, Weakness, Opportunity dan Threat, yg dalam bahasa Indonesia mudahnya diartikan sbg Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman.

Metoda analisa SWOT bisa dianggap sbg metoda analisa yg paling dasar, yg berguna utk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yg berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi utk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yg ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman.

Jika digunakan dgn benar, analisa SWOT akan membantu kita utk melihat sisi-sisi yg terlupakan atau tidak terlihat selama ini.

Berikut ini dijelaskan tambahan hal-hal yg biasanya menjadi:

· Kekuatan:

  1. Knowledge atau kepakaran yg dimiliki
  2. Produk baru atau pelayanan yg unik
  3. Lokasi tempat perusahaan berada
  4. Kualitas produk atau proses

· Kelemahan:

  1. Kurangnya pengetahuan marketing
  2. Produk yg tidak dapat dibedakan dgn produk kompetitor
  3. Lokasi perusahaan yg terpencil
  4. Kualitas produk yg jelek
  5. Reputasi yg buruk

· Peluang:

  1. Pasar yg berkembang
  2. Penggabungan 2-3 perusahaan atau aliansi
  3. Segmen pasar yg baru
  4. Pasar internasional
  5. Pasar yg luang karena kompetitor yg tidak sanggup memenuhi permintaan customer

· Ancaman:

  1. Kompetitor baru di area yg sama
  2. Persaingan harga dgn kompetitor
  3. Kompetitor mengeluarkan produk baru yg inovatif
  4. Kompetitor memegang pangsa pasar terbesar
  5. Diperkenalkannya pajak penjualan

Perhatian:

  1. SWOT analysis bisa sangat-sangat subjective. Bisa saja terjadi 2 orang menganalisa 1 perusahaan yg sama menghasilkan SWOT yg berbeda. Dgn demikian, hasil analisa SWOT hanya boleh digunakan sbg arahan dan bukan pemecahan masalah.
  2. Pembuat analisa harus sangat-sangat realistis dalam menjabarkan kekuatan dan kelemahan internal. Kelemahan yg disembunyikan atau kekuatan yg tidak terjabarkan akan membuat arahan strategi menjadi tidak bisa digunakan
  3. Analisa harus didasarkan atas kondisi yg sedang terjadi dan bukan situasi yg seharusnya terjadi
  4. Hindari ”grey areas”. Utk memudahkan membedakan antara kekuatan dan kelemahan, selalu hubungkan situasi yg dihadapi dgn persaingan yg sedang berjalan. Apakah perusahaan Anda lebih baik dari kompetitor atau tidak?

Hindari kerumitan yg tidak perlu dan analisa yg berlebihan. Buatlah analisa SWOT sesingkat dan sesederhana mungkin

Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang “cespleng” bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.

Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

1. S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.

2. W = Weakness,.adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.

3. O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.

4. T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.

Selain empat komponen dasar ini, analisa SWOT, dalam proses penganalisaannya akan berkembang menjadi beberapa Sub komponen yang jumlahnya tergantung pada kondisi organisasi. Sebenarnya masing-masing sub komponen adalah pengejawantahan dari masing-masing komponen, seperti Komponen Strength mungkin memiliki 12 sub komponen, Komponen Weakness mungkin memiliki 8 sub komponen dan seterusnya.


DAFTAR PUSTAKA

Khoiron, Ahmad, Komponen Kurikulum Dan Prosedur Pengembangan Kurikulum, (Malang, Universitas Islam Negeri Malang, 2006)

Nasution, S., Azas-azas Kurikulum, (Bandung, Jemmars, 1980)

Nurgiyantoro, Burhan, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, (Yogyakarta, BPFE, 1988)

Sudrajat, Akhmad, M.Pd., Blog Internet, Kurikulum & Pembelajaran, Januari 2008

Surahmat, Winarno, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta, Proyek Pengadaan Buku Sekolah Guru, 1977)

Syaodih Sukmadinata, Nana, Pengembangan Kurikum, Teori dan Praktek, (Bandung, P.T. Remaja Rosdakarya, 1997), h. 25

Umaedi, Dr., M.Ed., Manajemen Mutu Berbasis Sekolah/Madrasah, (Ciputat, Pusat Kajian Manajemen Mutu Pendidikan, 2004)

Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas, (Bandung, Citra Umbara, 2006)